Cara Mengutip dari Jurnal
Cara Mengutip dari Jurnal, Bagaimana Menuliskannya dengan Benar?

Cara Mengutip dari Jurnal, Bagaimana Menuliskannya dengan Benar?

Sebuah karya tulis, seperti skripsi atau tesis akan didukung oleh data-data valid. Hal ini bertujuan, agar karya ilmiah yang dibuat lebih kuat dan bagus. Data ini bisa didapat melalui penelitian orang lain, jurnal ataupun teori yang disampaikan ahli. Hal ini dikenal dengan proses mengutip, namun bagaimana cara mengutip dari jurnal yang benar agar tidak dikatakan sebagai plagiarisme? Apakah penulisannya sama dengan menulis daftar pustaka?

Cara Mengutip dari Jurnal

Pengutipan adalah proses meminjam pendapat atau kalimat dari orang lain. Bentuknya beragam, baik tulisan ataupun lisan dengan tujuan untuk memperkokoh argumentasi dalam sebuah karya tulis. Kutipan pun dapat dimanfaatkan sebagai landasan teori atau bukti untuk mendukung pendapat yang disampaikan. Namun cara menulis daftar pustaka dari jurnal atau catatan kaki tidak sembarangan.

Dalam pengutipan sebuah kalimat di karya tulis, umumnya kampus memanfaatkan format APA style. Format ini telah dikenal sebagai format khusus untuk sitasi dan mencegah plagiarisme. Namun, setiap kampus dapat menentukan tersendiri bagaimana cara penulisan catatan kaki dan daftar pustakanya. Jadi anda cukup mengikuti format tersebut dalam membuat karya tulis yang baik.

  1. Kutipan Langsung

Dalam menuliskan pengutipan, terdapat dua cara yang dapat dilakukan, yaitu kutipan langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung berarti kutipan yang secara langsung dengan maksimal 40 kata. Penulisan hanya dilakukan 5 kali dengan penggunaan tanda kutip diawal dan akhir paragraf. Pada bagian akhir, dimasukan nama belakang penulis, nomor halaman dan tahun publikasi.

 

  1. Kutipan Tidak Langsung

Jenis kutipan berikutnya adalah kutipan tidak langsung. Kutipan ini merupakan kutipan yang memparafrase tulisan penulis dengan bahasa sendiri. Dalam penulisannya, anda dapat menggunakan contoh kutipan APA style yang banyak ditemukan di skripsi. Di mana didalamnya terdapat nama, tahun penerbitan dan halaman dari bagian yang dikutip.

Baca juga : Cara Menghapus Halaman di Word, Di Depan, Tengah dan Akhir, Semua Bisa!

Pengutipan Referensi Lainnya

Tidak hanya cara mengutip dari jurnal, anda dapat memanfaatkan media lain untuk dijadikan landasan dan memperkuat penjelasan dalam karya tulis. Apa saja media yang dapat dimanfaatkan?

  1. Cara Mengutip dari Website

Cara Mengutip dari Website
Cara Mengutip dari Website

Sebuah data, bisa anda dapatkan dari sumber apapun. Salah satunya memanfaatkan website, namun dalam pengutipannya harus dilakukan dengan benar. Anda harus memasukan nama, judul, hingga alamat website sebagai bagian dari cara mengutip dari internet. Namun untuk penulisan lebih jelasnya antara daftar pustaka dan catatan kaki perlu dipahami lebih lanjut.

 

  1. Cara Mengutip dari Sumber Kedua

Pengutipan dari sumber kedua sangat lumrah terjadi dalam karya tulis. Hal ini terjadi karena, tidak dapat menemukan artikel asli dari penulis pertama. Dalam penulisan kutipan sekunder, anda perlu memasukan nama penulis asli, pengutip tulisan dan tahun pembuatan. Sementara dalam penulisan daftar pustaka, perlu dituliskan secara lengkap judul hingga penerbit buku tersebut.

 

  1. Cara Mengutip dari Skripsi

Cara Mengutip dari Skripsi
Cara Mengutip dari Skripsi

Pilihan lainnya adalah menjadikan skripsi sebagai sumber data. Anda dapat melakukannya, namun perlu mengutipnya dengan benar. Adapun cara menuliskannya adalah memasukan nama, tahun skripsi dan judul. Sementara cara menulis daftar pustaka dari skripsi, dapat mengikuti penulisan daftar pustaka buku atau penulisan dari kampus.

Setelah memahami cara mengutip dari jurnal dan bahan lainnya, apakah anda masih kesulitan? Seluruhnya dinilai lebih mudah untuk dilakukan. Bila membutuhkan contoh yang lebih nyata dalam penulisan, carilah dalam skripsi atau tesis yang telah usai. Serta manfaatkanlah referensi dari www.owl.purdue.edu, untuk lebih jelasnya.